Terlahir di sebuah kota,
kabupaten yang ‘lumayan’ kecil aku tumbuh besar dan sanggup menjalani hidup
hingga kini, hingga umurku hampir genap 17 tahun kini. Mengirup nafas di 20
Juni 1995 aku belajar sedikit demi sedikit menghafal ilmu yang orang lain tahu
namun aku belum tahu, aku masih bisa mengingat teman pertamaku ialah anak
tetangga yang umurnya 1 tahun lebih diatas saat itu dengan ku.
Cowo ? Cewe ? Laki-laki, namun kakaknya memang perempuan, aku bisa tau bagaimana cara bermain ‘tajoz/tajos/tazos’ darinya, namun tak berselang berpuluh-puluh tahun dia dan keluarga nya memutuskan untuk berpindah rumah dan kini aku tak tahu dia dimana dan tak tahu aku mengenalnya atau tidak.
Cowo ? Cewe ? Laki-laki, namun kakaknya memang perempuan, aku bisa tau bagaimana cara bermain ‘tajoz/tajos/tazos’ darinya, namun tak berselang berpuluh-puluh tahun dia dan keluarga nya memutuskan untuk berpindah rumah dan kini aku tak tahu dia dimana dan tak tahu aku mengenalnya atau tidak.
Sebenarnya aku tak tahu apa
tujuanku mengetik tulisan ini, dan juga memang tidak bermanfaat bagi yang membaca
aku rasa, tapi tak apalah. Saat umurku 9 tahun (kelas 4 SD) aku mengalami hidup
yang ‘nomaden’ atau berpindah-pindah, sempat juga aku bersekolah di kota
kembang ‘Bandung’ kurang lebih 2 tahun dan kembali lagi ketempat aku dilahirkan
‘kuningan asri’ di tahun 2006 (kelas 6 SD). Di
kamar ini aku dilahirkan, di balai bamboo buah tangan bapakku, di rumah ini aku
dibesarkan, di belai mesra lentik jari ibu. Puitis bukan ? tapi itu bukan
karyaku, itu karya ‘iwan fals’ yang hingga kini aku masih mau mendengar
lagu-lagunya.
Bagaimana keadaan ku sekarang ?
punya sahabat, teman, pacar ? Sahabat ? apa itu sahabat, aku rasa sahabat
itu hanya kata tahayul yang seseorang ucapkan apabila ia memang sedang dekat
dengan ‘teman’nya, aku tak pernah tau bagaimana rupa seorang sahabat yang
banyak orang ucapkan sebagai mahluk yang ada saat kita suka maupun duka (itu
ucapan abstract), yang jelas aku tak percaya sahabat itu ada (kecuali pada
zaman Nabi). Teman ? teman = Menemani, aku punya banyak teman bahkan saking
banyaknya aku tidak mengenal mereka yang jauh dari kehidupanku, senang mereka
datang, sedih mereka pergi (kadang) cukup sebagai teman saja tidak terlalu
banyak beharap mereka bisa menolong ku mungkin (semoga TIDAK) ketika aku jatuh
di masyarakat dan menjadi sampah masyarakat, cukup sebagai mahluk yang menemani
ku menjalani hidup.
‘Kurus’ semasa kecil jujur saja
aku merasa malu dan jengkel ketika keluarga dan teman-temanku memanggilku dengan
kata itu, mengapa aku seperti ini ? mengapa aku tidak tercipta seperti yang
lain ? yang sempurna secara fisik dimataku, namun kini memang benar adanya dan
dewasa ini aku memang sangat menyadari apa yang di berikan tuhan kepadaku. Laki-laki
yang di kutuk mengidap penyakit diabetes
mellitus dari factor keturunan ini tak lain berbadan kurus, berkulit hitam,
dan tinggi. Kini sedikitpun aku tak merasa malu atau jengkel menerima perkataan
mereka yang menyebutkan kekurangan fisik ku ini. Sejak kapan aku tau bahwa aku
mengidap penyakit manis ini ? sejak praktek tes urine saat pelajaran Biologi di
SMA kelas XI yang lalu, sedih memang menyadari kenyataan pahit ini namun
apadaya takdir ada di tangan tuhan, aku hanya berusaha merubah hidupku ini
sebaik dan sebahagia mungkin sebelum aku bertransmigrasi ke alam yang baru
nanti ………………
3 comments:
menyenangkan :)
pasti msih bnyak cerita seru untuk sling berbagi
wah aku baru tau banyak tentang kamu mal.
jangan pernah minder karena kekurangan mu, karena itu aku juga hampir senasib -___-'
akang, jangan pernah di hapus yaaa catatan yang ini. :) kalo bisa terusin nulisnya, siapa tau ada yang bisa dibagi lagi. makasih. :D
Posting Komentar